Senin, 03 Maret 2008

Peta Pemikiran Karl Marx (Materialisme Dialektis dan Materialisme Historis)

Penulis: Andy Muawiyah Ramly
Penerbit:LkiS,Yogyakarta
Cetakan:Pertama,Juni2000
Tebal:195 + xiv halaman
Penerbit: Yogyakarta; LKiS

Buku yang ditulis oleh Andi Muawiyah Ramly ini sarat dengan beberapa teori tentang pemikiran Karl Marx. Teori sangat diperlukan untuk mempermudah pemahaman suatu objek penelitian. Tetapi pembicaraan mengenai teori dalam buku ini seolah-olah tumpang tindih sebab di satu pihak mementingkan aspek perkembangan teori-teori modern selama hampir satu abad.

Marxisme yang dianggap “momok” bagi sebagian besar orang menyebabkan mereka takut untuk mendalami tentang pemikiran Karlx Mark. Pada awal pembahasan, penulis menolak anggapan bahwa seorang yang mempelajari Marxisme otomatis menjadi seorang marxis. Dengan merujuk pada figur seorang pahlawan Hatta yang mempelajari Marxisme namun tetap berprinsip kepada ajaran Islam. Hal ini terbukti pada ujaran Karl Marx yaitu "Yang saya tahu, saya bukan seorang Marxis". Karena itu penulis menganggap bahwa Marxisme tidak sama dengan ajaran Marx.

Di awal buku ini pun dijelaskan beberapa alasan yang melatarbelakangi penulis dalam membahas tentang peta pemikiran Marx. Pertama, ajaran Karl Marx menawarkan janji penyelamatan sosial. Kedua, hampir setiap aktivitas manusia modern berada dalam lingkup dan bahasan dari pola gagasan marx. Ketiga, ajaran Marx tidak pernah usang untuk dibicarakan karena sesuai dengan realita dan perubahan zaman. Keempat, penulis merasakan ketika kuliah di IAIN Sunan Kalijaga, sedikit sekali kesempatan untuk mempelajari pemikiran Marx secara luas.

Sekilas tentang buku ini dijelaskan bahwa pada hakekatnya yang membuat manusia menjadi homo humanis adalah kerja. Dengan bekerja manusia mencapai kenyataan sepenuh-penuhnya dan dalam aktivitas bekerja pula manusia mengadakan diri tidak seperti dalam keadaan kesadaran secara intelektual, melainkan secara berkarya nyata, sehingga ia memandang dirinya sendiri dalam dunia yang diciptakan sendiri. Marx mencitrakan manusia ke dalam posisi emansipatoris, hal demikian berarti ia menghilangkan segala sesuatu yang menghalang-halangi manusia secara positif menghumanisasikan manusia. Untuk mencapai kodratnya sebagai makhluk tertinggi maka kondisi objektif dari keadaan materi manusia harus tetap menjadi faktor dominan berhadapan dengan kesadaran. Selain itu, buku ini juga mengupas habis tentang riwayat hidup Karl Marx pada awal lahirnya tahun 1818 sampai terciptanya filsafat Materialisme Historis. Materialisme Historis adalah penafsiran sejarah dari sudut ekonomi. Marx bertumpu pada dalil bahwa produksi dan distribusi barang dan jasa merupakan dasar untuk membantu manusia mengembangkan eksistensinya. Marx juga menyatakan bahwa riwayat pada setiap masyarakat adalah sejarah pertentangan kelas. Konsep pertentangan kelas merupakan pokok soal yang diturunkan dari cara produksi dan hubungan produksi yang timpang dalam masyaraka

Dalam buku ini, pemakaian bahasa yang digunakan penyair adalah bebas yang terikat. Jelasnya, seorang penyair masih diijinkan oleh masyarakat pemakai bahasa untuk bebas berekspresi selama penyimpangan dan permainan bahasa yang dilakukannya masih dalam rangka pencapaian efek estetis disertai teknik penyajiannya yang sistematis dan bertahan dari awal sampai akhir membuat buku ini semakin menarik. Penulis dalam buku ini mengajak pembaca untuk menemukan dan menarik manfaat kandungan atau amanat yang tersembunyi di balik pemikiran Karl Marx dengan cara melakukan beberapa pendekatan bagaimana Karl Marx merenung, menafsirkan, dan menghayati realitas sosial.

Tidak ada komentar: