Rabu, 27 Februari 2008

Model Trikotomis Charles Sanders Pierce

Perkembangan semiotika tidak lepas dari teori yang dikemukakan oleh Charles Sanders Pierce yang dianggap sebagai Bapak Semiotika. Teorinya lebih mengarahkan perhatian kepada tanda. Tanda mempunyai dua aspek yaitu penanda dan petanda. Semiotik berhubungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan tanda. Sebuah tanda adalah segala sesuatu yang tidak lain harus eksis atau hadir secara aktual. Pierce berpendapat bahwa tanda dibentuk melalui hubungan segitiga atau yang biasa disebut trikotomi atau struktur triadik Pierce.

Representamen adalah sesuatu yang bersifat indrawi atau material yang berfungsi sebagai tanda. Kehadirannya menimbulkan interpretan, yakni tanda lain yang ekuivalen dengannya. Atau dengan kata lain sekumpulan interprestasi personal yang dapat menjelma menjadi publik. Pada hakikatnya representamen dan interpretan adalah tanda, yakni sesuatu yang menggantikan sesuatu yang lain. Hanya saja, representamen muncul mendahului interpretan dan interpretan ada karena dibangkitkan oleh representamen. Objek yang diacu oleh tanda, atau sesuatu yag kehadirannya digantikan oleh tanda adalah “realitas” atau apa saja yang dianggap ada. Artinya objek tersebut tidak harus konkret atau sebuah realitas, bahkan yang abstrak, imajiner, dan fiktif.

Selanjutnya representamen (fenomena) disebut sebagai kepertamaan (firstness), ia lebih sering dipakai dalam bahasa “perasaan”, kepertamaan tidak memiliki relasi dan bukan untuk dihadapkan dengan benda lain., ia bebas. Kepertamaan hanya sebuah “kemungkinan” (misal: musik, rasa, dan warna). Setelah itu adalah kekeduaan (secondness) adalah fakta langsung yang muncul dari sebuah relasi, ia memuat fakta nyata, tindakan, dan pengalaman dalam ruang dan waktu. kemudian, keketigaan (thirdness) yang menghubungkan antara kepertamaan (fenomena) dan kekeduaan (objek), ia merupakan wilayah hukum dan aturan umum.

Hubungan antara segitiga representamen, objek yang dituju, dan interpretant membentuk trikotomi dasar pembagian tanda. Trikotomi pertama menghasilkan qualisigns (representamen yang merupakan tanda dari suatu sifat. Misalnya warna merah atau hawa panas). Kemudian sinsigns (representamen yang merupakan tanda atas dasar tampilan dalam kenyataan atau tipe tanda yang memanfaatkan sebuah peristiwa atau objek sebagai wahana tanda (sign vehicle). Misalnya, suatu jeritan dapat berarti kesakitan, bahagia atau kaget). Dan legisigns (representamen yang merupakan tanda atas dasar suatu peraturan yang berlaku umum, sebuah konvensi, sebuah kode. Setiap tanda konvensial adalah legisigns seperti tanda-tanda lalu lintas, gerakan berjabat tangan dan lain-lain).

Trikotomi yang kedua adalah icon, index, dan symbol. Icon adalah sebagai tanda yang ada sedemikian rupa sebagai kemungkinan, tanpa tergantung adanya sebuah denotatum, tetapi dapat dikaitkan dengannya atas dasar suatu persamaan yang secara potensial dimilikinya. Contohnya adalah foto diri memiliki kesamaan dengan diri yang dipotret. Sedangkan index adalah tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal atau ekstensial di antara representamen dan objeknya. Di dalam index, hubungan tanda dan objeknnya bersifat konkret, aktual, dan melalui cara yang sekuensial dan kausal. Index bisa berupa suatu asap adalah index adanya api. Kemudian symbol adalah tanda yang hubungan antara tanda dan denotatumnya ditentukan oleh suatu peraturan yang berlaku umum, tidak bersifat alamiah. Misalnya, mata yang berkedip, tangan yang melambai dan lainnya.

Pierce menganggap bahwa trikotomi yang kedua ini yang paling fundamental. Menurut Zoest dalam teks sastra di antara icon, index, dan symbol maka iconlah yang paling menarik dalam teks argumentatif. Dalam karya sastra dimana penulis tidak hadir, maka tanda iconlah yang memegang peranan.

Trikotomi yang ketiga menghasilkan rheme (tanda apapun yang tidak betul dan juga tidak salah. Misalnya fonem yang berdiri sendiri), dicent (tanda yang bersifat informasional seperti pada pernyataan “Ayahku seorang pahalwan”), dan argument (suatu tanda nalar dan mampu membuktikan sebuah kebenaran. Misalnya, preposisi).

Duh, Susahnya Berhenti Merokok!

Sekali mencoba merokok, akibatnya sangat fatal. Susah sekali untuk lepas dari merokok ini. Kalau Anda juga merasa seperti itu, inilah sebabnya. Nikotin yang ada dalam rokok bisa sampai di otak dalam waktu yang sangat cepat yaitu 10 detik setelah dihirup. Sehingga begitu cepat menyulutkan perasaan nikmat, meningkatkan denyut jantung dan menaikkan tekanan darah.

Namun jeleknya bersama dengan tersedotnya nikotin, perokok juga menghirup campuran zat kimia mematikan termasuk arsenik, formaldehyde dan polonuim.

"Menghisap rokok berisi sedikitnya 69 bahan kimia berbeda yang menyebabkan kanker dan ribuan racun lain yang dapat meningkatkan resiko beberapa jenis kanker yang berbeda," kata Ed Yong dari Cancer Research.

Tembakau adalah bahan yang sangat mudah menimbulkan kecanduan seperti yang dikatakan para dokter yang menulis di jurnal media Lancet tahun ini. Tembakau seharusnya sudah dikategorikan sebagai obat bius haram Kelas B, sejajar dengan amphetamine dan barbiturate.

Pemerintah Inggris dalam rilisnya menyatakan 70% perokok ingin berhenti tapi terhalang oleh kekuatan nikotin dalam diri mereka.

Hanya satu dari lima orang yang berusaha berhenti merokok berhasil menghentikan kebiasaan mereka selama satu tahun, sedangkan 3% berhasil menghentikan kebiasaan tersebut dengan keinginan kuat saja, demikian data statistik yang dikumpulkan oleh lembaga amal Action on Smoking dan Health (ASH).

Satu dari enam perokok mengatakan mereka merokok dalam waktu lima menit setelah bangun tidur dan separuh dari mereka menghisap rokok pertama dalam waktu 30 menit pertama setelah mereka bangun tidur.

Pemerintah Inggris menyatakan 106.000 orang telah meninggal dalam setahun di Inggris akibat penyakit yang berhubungan dengan rokok.

Karena itu pula dari 1 Juli 2007 yang lalu, merokok telah dilarang di tempat-tempat umum tertutup di seluruh Inggris. Inggris memberlakukan larangan itu untuk mengikuti larangan yang sudah diberlakukan di Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara.

Namun meskipun itu membantu banyak orang dewasa berhenti merokok, ada sebagian kelompok yang akan memerlukan bantuan yang jauh lebih besar, kata ASH.

Sebanyak seperempat dari semua orang dewasa merokok tapi di antara yang paling tak diuntungkan, tapi yang paling banyak adalah orang tua tunggal di mana angkanya mencapai 70%.

"Itu adalah reaksi terhadap stress," kata Direktur ASH Deborah Arnott. "Jika hidup anda sangat penuh dengan tekanan, maka merokok kelihatan dapat membantu dalam satu atau cara lainnya."

Ia mengatakan kelompok yang dirugikan mesti diberi resep tambahan nikotin untuk masa yang lebih lama dibandingkan dengan masa maksimum biasa 12 pekan untuk membantu mereka berhenti merokok.

"Nikotin lah yang membuat mereka kecanduan, tapi rokok lah yang membunuh mereka," katanya.